Friday, December 29, 2017

Kunci Jawaban Tugas Halaman 25 Teks Laporan Hasil Observasi

Kunci Jawaban Soal Latihan Buku Bahasa Indonesia kelas X kurikulum 2013


Teks Laporan Hasil Observasi


Tugas Halaman 25 Suku Badui


Soal :
1.      Apakah dalam teks laporan hasil observasi di atas terdapat (a) pernyataan umum tentang hal yang diobservasi, (b) deskripsi bagian objek yang dilaporkan, dan (c) manfaat objek yang dilaporkan ?
2.      Apabila teks laporan hasil observasi tersebut tidak lengkap, lengkapilah isi teks laporan hasil observasi tersebut sehingga menjadi teks laporan hasil observasi yang lengkap.

Jawaban :
1.      Tidak lengkap, pada bagian pernyataan umum dan klasifikasi tidak ada pengklasifikasian. Pada bagian akhir juga tidak disajikan deskripsi manfaat.
2.      Perbaikan struktur pernyataan umum dan klasifikasi:
Orang Kanekes atau orang Badui/Badui adalah suatu kelompok masyarakat adat sub-etnis Sunda di wilayah Kabupaten ebak, Banten. Masyarakat Suku Badui di Banten termasuk salah satu suku yang menerapkan isolasi dari dunia luar itulah salah satu keunikan Suku Badui. Wajar, jika mereka sangat menjaga betul ‘pikukuh’ atau ajaran mereka, entah berupa kepercayaan dan kebudayaan. Berdasarkan kepatuhannya memegang budaya nenek moyangnya, suku Badui dibedakan menjadi Suku Badui Dalam dan Suku Badui Luar.

Perbaikan struktur deskripsi manfaat (ditambahkan menjadi paragrafterakhir)

Dengan mengenali karakteristik Suku Badui Dalam dan Suku Badui Luar kita dapat mengetahui keberagaman budaya Indonesia. Informasi ini juga bermanfaat bagi pemrintah dalam melakukan pembinaan dan pelestarian suku-suku bangsa di Indonesia.

Kunci Jawaban Tugas Halaman 21 Teks Laporan Hasil Observasi

Kunci Jawaban Soal Latihan Buku Bahasa Indonesia kelas X kurikulum 2013

Teks Laporan Hasil Observasi

Tugas halaman 21

1. Simpulkanlah fungsi teks laporan hasil observasi pada teks Wayang dan D’topeng Museum       Angkut.
Judul teks
Fungsi Teks
Wayang
a.      Memberitahukan kepada pihak berwenang atau terkait suatu informasi dan kemudian dijadikan dasar penyusunan kebijakan.
b.      Bahan informasi untuk berbagai kepentingan.
D’topeng Museum Angkut.
a.      Memberitahukan kepada pihak berwenang atau terkait suatu informasi dan kemudian dijadikan dasar penyusunan kebijakan.
b.      Bahan informasi untuk berbagai kepentingan.

2.   Carilah 2 contoh teks laporan hasil observasi kemudian tentukan fungsinya.
   
    Contoh teks laporan hasil observasi yang berfungsi untuk memberitahukan atau menjelaskan tanggung jawab tugas dan kegiatan pengamatan.
____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Berdasarkan observasi dan pengamatan yang telah dilakukan setelah melakukan kegiatan belajar mengajar selama seminggu, kami menyimpulkan bahwa pendidikan di Desa Koranji kurang merata
bahkan dapat dikatakan cukup memprihatinkan. Kesimpulan tersebut kami dapat dikarenakan beberapa anak kelas 5 dan 6 SD yang kami ajar belum dapat membaca, menulis, dan bahkan tidak dapat melafalkan alphabet. Hal ini mungkin dapat terjadi karena beberapa faktor. Salah satunya adalah sistem pengajaran yang belum efektif dan kualitas staf pengajar yang patut dipertanyakan. Sumber: http://kknm.unpad.ac.id/koranji/profil/


Contoh teks laporan hasil observasi yang berfungsi untuk pendokumentasian suatu kegiatan
Kegiatan bulan bahasa merupakan kegiatan tahunan yang dilakukan siswa SMA Negeri 1 Batu untuk memperingati Sumpah Pemuda. Kegiatan pada bulan tahun ini berdasarkan sasaran pesertanya dapat
dibedakan menjadi dua yaitu kegiatan eksternal dan kegiatan internal. Kegiatan eksternal adalah kegiatan, terutama lomba yang dapat diikuti oleh peserta dari luar SMA Negeri 1 Batu. Kegiatannya mencakup lomba mading, fashion street, dan sayembara menulis cerita pendek. Kegiatan internal adaah kegiatan yang hanya boleh diikuti siswa SMA Negeri 1 Batu. Kegiatannya mencakup pemilihan duta wisata SMA Negeri 1 Batu, lomba pidato bahasa Mandarin, dan lomba bazar.

____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Kunci Jawaban Tugas 3 Halaman 19-20 Teks Laporan Hasil Observasi

Kunci Jawaban Soal Latihan Buku Bahasa Indonesia kelas X kurikulum 2013


Teks Laporan Hasil Observasi


Tugas 3 halaman 19-20

Menyusun setiap gagasan pokok menjadi suatu ringkasan teks
Paragraf
Gagasan Pokok
Ringkasan
1
D’Topeng adalah sebuah museum yang berada di Kota Batu yang keberadaannya di dalam Museum
Angkut dan berisi sejumlah benda-benda seni seperti topeng, benda tradisional da benda kuno.
D’Topeng adalah sebuah museum yang berada di Kota Batu yang keberadaannya di dalam Museum Angkut dan berisi sejumlah benda-benda seni seperti topeng, benda tradisional dan benda kuno. Benda yang paling diminati pengunjung dan mendominasi pada museum ini adalah topeng. Selain topeng, barang tradisional juga ditampilkan pada museum ini. Benda kuno yang sampai saat ini masih dianggap bernilai seni tinggi atau biasa disebut dengan antik melengkapi koleksi museum ini. Selain di pamerkan, benda-benda di museum ini dimanfaatkan sebagai media pelestarian budaya.
2
Benda yang paling diminati pengunjung dan mendominasi pada museum ini adalah topeng.
3
Selain topeng, barang tradisionaljugal ditampilkan pada museum ini.
4
Benda kuno yang sampai saat ini masih dianggap bernilai seni tinggi atau biasa disebut dengan antik melengkapi koleksi museum ini.
5
Selain dipamerkan, benda-benda di D’Topeng juga dimanfaatkan sebagai media pelestarian budaya.


Kunci Jawaban Tugas 2 halaman 17-19 Teks Laporan Hasil Observasi


Kunci Jawaban Soal Latihan Buku Bahasa Indonesia kelas X kurikulum 2013


Teks Laporan Hasil Observasi


Tugas 2 halaman 17-19

Mencari gagasan pokok pada setiap paragraf

Gagasan pokok
Paragraf
D’Topeng adalah sebuah museum yang berada di Kota Batu, di dalam Museum Angkut, dan berisi sejumlah benda-benda seni seperti
topeng, benda tradisional dan benda kuno.
D’topeng adalah salah satu tempat wisata yang terletak di Kota Batu, Jawa Timur. Keberadaan D’topeng tidak dapat dipisahkan dengan Museum Angkut karena kedua tempat ini berada di satu tempat yang sama. Tempat wisata ini seringkali disebut pula sebagai museum topeng karena memang berisi topeng dengan berbagai model dan bentuk. Namun, D’topeng tidak hanya berisi topeng, tetapi juga berisi pameran benda-benda berupa barang tradisional dan barang antik. Topeng, barang tradisional, dan barang antik dalam museum ini dapat dikelompokkan menjadi lima jenis berdasarkan bahan pembuatannya, yaitu berbahan kayu, batu, logam, kain, dankeramik.
Benda yang paling diminati pengunjung dan mendominasi pada museum ini adalah topeng.
Benda paling diminati pengunjung untuk diamati dan paling mendominasi tempat ini adalah topeng. Ada beragam jenis topeng di museum ini. Topeng-topeng tersebut dapat dikelompokkan menjadi
dua bagian berdasarkan bahan dasarnya, yaitu yang berbahan dasar kayu dan batu. Topeng berbahan kayu sebagian besar berasal dari daerah Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jakarta, dan Jawa Barat. Sementara itu, topeng yang berbahan batu berasal dari daerah sekitar Sulawesi danMaluku.
Barang tradisional jugal ditampilkan pada museum ini.
Selain topeng, barang-barang tradisional juga dipamerkan di D’topeng. Barang-barang tradisional yang mengisi etalase-etalase museum ini adalah senjata tradisional, perhiasan wanita zaman dahulu yang
berbahan dasar logam, batik-batik motif lama, dan hiasan rumah kuno. Berdasarkan bahan dasarnya, barang-barang tersebut juga dapat
dikelompokkan menjadi empat, yaitu berbahan dasar kayu seperti hiasan rumah berupa kepala kerbau asal Toraja, berbahan dasar batu seperti alat penusuk jeruk asal Batak, berbahan dasar logam seperti pisau sunat dan perhiasan logam asal Sumba, dan yang berbahan dasar kain seperti batik berbagai motif asal Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Benda kuno yang sampai saat ini masih dianggap bernilai seni tinggi atau biasa disebut dengan antik melengkapi koleksi museum ini.
Benda terakhir yang mengisi museum ini adalah barang kuno yang sampai saat ini masih dianggap bernilai seni tinggi atau biasa
kita sebut barang antik. Barang-barang antik seperti guci tua, kursi antik, bantal arwah, mata uang zaman kerajaan-kerajaan, dan
benda-benda lain dapat dijumpai di dalam museum D’topeng. Barang-barang tersebut dapat pula digolongkan menjadi dua jeni berdasarkan bahan pembuatannya, yaitu keramik dan logam. Barang antik berbahan dasar keramik di museum ini adalah guci-guci tua peninggalan salah satu dinasti di China dan bantal yang digunakan untuk bangsawan Dinasti Yuan (China) yang sudah meninggal.
Sementara itu, barang antik yang berbahan dasar logam adalah jinggaran coin (Kerajaan Gowa), mata uang kerajaan majapatih, koin VOC, dan kursi antik asal jawa Tengah.
Selain dipamerkan, benda-benda di D’Topeng juga dimanfaatkan sebagai media pelestarian budaya.
Selain untuk dipamerkan, benda-benda di D’topeng ini juga dimanfaatkan sebagai media pelestarian budaya. Selanjutnya,
D’topeng berfungsi pula sebagai museum, yaitu sebagai konservasi benda-benda langka agar terhindar dari perdagangan illegal.


Kunci Jawaban Tugas 1 halaman 15-17 Teks Laporan Hasil Observasi

Kunci Jawaban Soal Latihan Buku Bahasa Indonesia kelas X kurikulum 2013


Teks Laporan Hasil Observasi


Tugas 1 halaman 15-17


Soal :
1.      Apakah D’topeng Museum Angkot itu?
2.      Sebutkan topeng apa yang disimpandi D’topeng?
3.      Jelaskan bagaimana gambaran barang tradisional koleksi D’Topeng?
4.      Bagaimana gambaran barang kuno koleksi D’Topeng?
5.      Apa manfaat D’Topeng?



Jawaban :
1.      D’topeng adalah salah satu tempat wisata yang terletak di Kota Batu, Jawa Timur.
2.      Topeng-topeng yang menjadi koleksi D’Topeng dapat dikelompokkan menjadi dua bagian berdasarkan bahan dasarnya, yaitu yang berbahan dasar kayu dan batu. Topeng berbahan kayu sebagian besar berasal dari daerah Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jakarta, dan Jawa Barat. Sementara itu, topeng yang berbahan batu berasal dari daerah sekitar Sulawesi dan Maluku.
3.      Barang-barang tradisional yang mengisi etalase-etalase museum D’Topeng adalah senjata tradisional, perhiasan wanita zaman dahulu yang berbahan dasar logam, batikbatik motif lama, dan hiasan rumah kuno. Berdasarkan bahan dasarnya, barang-barang tersebut juga dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu berbahan dasar kayu seperti hiasan rumah berupa kepala kerbau asal Toraja, berbahan dasar batu seperti alat penusuk jeruk asal Batak, berbahan dasar logam seperti pisau sunat dan perhiasan logam asal Sumba, dan yang berbahan dasar kain seperti batik berbagai motif asal Yogyakarta dan Jawa Tengah.
4.      Barang-barang kuno yang berada di museum D’Topeng dapat pula digolongkan menjadi dua jenis berdasarkan bahan pembuatannya, yaitu keramik dan logam. Barang antik berbahan dasar keramik di museum ini adalah guci-guci tua peninggalan salah satu dinasti di China dan bantal yang digunakan untuk bangsawan Dinasti Yuan (China) yang sudah meninggal. Sementara itu, barang antik yang berbahan dasar logam adalah jinggara coin (Kerajaan Gowa), mata uang kerajaan majapatih, koin VOC, dan kursi antik asal jawa Tengah.
5.      Manfaat dari D’Topeng adalah sebagai media pelestarian budaya. Selanjutnya, D’topeng berfungsi pula sebagai museum, yaitu sebagai konservasi benda-benda langka agar terhindar dari perdagangan illegal.

Kunci Jawaban Kegiatan 2 halaman 11-14 Teks Laporan Hasil Observasi

Kunci Jawaban Soal Latihan Buku Bahasa Indonesia kelas X kurikulum 2013


Kegiatan 2 Halaman 11-14


Menemukan gagasan pokok isi teks laporan hasil observasi



Gagasan Pokok
Paragraf
Wayang kulit memiliki berbagai macam jenis jika dilihat dari umur dan gaya pertunjukkan.
Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi bermacam jenis. Jenis yang paling terkenal, karena diperkirakan memiliki umur paling tua adalah wayang purwa. Purwa berasal dari bahasa Jawa, yang berarti awal. Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang pendalangan, diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri dari: tuding dan gapit.
Cerita yang biasanya digunakan adalah Ramayana dan Mahabharata. Wayang purwa terdiri atas beberapa gaya atau gagrak seperti, gagrak Kasunanan, Mangkunegaraan; Ngayogyakarta, Banyumasan, Jawatimuran, Kedu, Cirebon dan sebagainya. Selain wayang purwa jenis wayang kulit yang lain yaitu: wayang madya wayang gedog wayang dupara, wayang wahyu, wayang suluh, wayang kancil, wayang calonarang, wayang krucil; wayang ajen; wayang asak, wayang sadat, wayang parwa wayang arja, wayang gambuh, wayang cupak dan wayang beber yang saat ini masih berkembang di Pacitan
Pada setiap daerah,
wayang wong memiliki
sebutan yang berbeda.
Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah satu pertunjukan wayang yang diperankan langsung oleh orang. Wayang orang yang dikenal di suku Banjar adalah wayang gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah
wayang topeng. Wayang topeng dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng. Wayang tersebut dimainkan dengan iringan gamelan dan tari-tarian. Perkembangan wayang orang pun saat ini beragam, tidak hanya digunakan dalam acara ritual, tetapi juga digunakan dalam acara yang bersifat menghibur.
Wayang golek adalah
salah satu jenis wayang
yang berasal dari Sunda
memiliki bahan dasar
sebuah kayu.
Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah wayang golek yang mempertunjukkan boneka kayu. Wayang golek berasal dari Sunda. Wayang ini disebut juga
sebagai wayang thengul. Selain wayang golek Sunda, wayang yang terbuat dari kayu adalah wayang menak atau sering juga disebut wayang golek menak karena
cirinya mirip dengan wayang golek. Wayang tersebut pertama kali dikenalkan di Kudus. Selain golek, wayang yang berbahan dasar kayu adalah wayang
klithik. Wayang klithik berbeda dengan golek. Wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit. Akan tetapi, cerita yang diangkat adalah cerita
Panji dan Damarwulan. Wayang lain yang terbuat dari kayu adalah wayang papak atau cepak, wayang timplong, wayang potehi, wayang golek techno, dan wayang ajen.
Perkembangan terbaru
dunia pewayangan
menghasilkan kreasi
berupa wayang suket.
Perkembangan terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa wayang suket. Disebut wayang suket karena wayang yang digunakan terbuat
dari rumput yang dibentuk menyerupai wayang kulit. Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai figur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa:
suket). Wayang suket biasanya dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita pewayangan kepada anak-anak di desa-desa Jawa.
Dalam versi modern
terdapat wayang yang
disebut dengan wayang
motekar atau wayang
plastik yang berwarna.
Dalam versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau wayang plastik berwarna. Wayang motekar adalah sejenis pertunjukan teater bayang-bayang
atau serupa wayang kulit. Akan tetapi, jika wayang kulit memiliki bayangan yang berwarna hitam saja, wayang motekar menggunakan teknik terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan warna-warni penuh. Wayang motekar ditemukan dan dikembangkan oleh Herry Dim setelah melewati eksperimen lebih dari delapan tahun (1993 – 2001). Wayang tersebut menggunakan bahan plastik berwarna, sistem pencahayaan teater modern, dan layar khusus.
Wayang memiliki
berbagai manfaat bagi
kehidupan, antara
lain sebagai media
pendidikan, media
informasi, dan media
hiburan.
Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan. yang dapat dimanfaatkan dalam Dewasa ini wayang dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan karena dapat dijadikan sarana untuk menyampaikan ajaran-ajaran yang baik dengan cara yang menarik. Pemerintah juga sering menggunakan wayang sebagai media informasi misalnya dengan menggelar wayang yang
disisipi informasi tentang program pembangunan seperti keluarga berencana (KB), pemilihan umum, dan sebagainya. Terakhir, meski semakin jarang,
wayang masih tetap menjadi media hiburan. Dengan kata lain, wayang mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan antara lain sebagai media pendidikan,media informasi, dan media hiburan.


Kunci Jawaban Tugas Halaman 11 Teks Laporan Hasil Observasi

Kunci Jawaban Soal Latihan Buku Bahasa Indonesia kelas X kurikulum 2013


Teks Laporan Hasil Observasi


Tugas Halaman 11

        Soal :
1.      Buatlah pertanyaan terkait isi laporan Wayang tersebut, seperti:
(a)    Informasi apa saja yang disampaikan dalam teks tersebut?
(b)    Mengapa wayang ditetapkan sebagai mahakarya dunia?
(c)    Ada berapa jenis wayang berdasarkan bahan pembuatannya?
(d)    Apa manfaat wayang bagi pengembangan warisan budaya?
2.      Jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan singkat dan jelas.
3.      Mengapa teks tersebut digolongkan teks laporan hasil observasi?
4.      Selanjutnya, presentasikan hasil kerjamu dalam kelompokmu.

Jawaban :
1.      Membuat pertanyaan
a.      Apakah wayang itu?
b.      Ada berapa jenis wayang berdasarkan bahan pembuatannya?
c.      Apa sebutan dari wayang yang muncul pertama kali?
d.      Apa saja gaya atau gagrak yang dimiliki oleh wayang purwa?
e.      Apakah fungsi dari pertunjukkan wayang?
f.       Apa yang dimaksud dengan wayang motekar?
g.      Apa yang dimaksud dengan wayang suket?

2.      Jawaban pertanyaan
a.       Wayang adalah suatu seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli Indonesia.
b.       Berdasarkan pembuatannya wayang dibedakan menjadi tigajenis, yakni wayang kulit, wayang wong dan wayang golek.
c.        Sebutan bagi wayang yang muncul pertama kali adalahwayang purwa.
d.       Wayang purwa terdiri atas beberapa gaya atau gagrak seperti, gagrak Kasunanan, Mangku-negaraan; Ngayogyakarta, Banyumasan, Jawatimuran, Kedu, Cirebon dan sebagainya
e.       Pertunjukkan wayang berfungsi sebagai media pendidikan, media informasi, dan media hiburan.
f.        Wayang motekar adalah sejenis pertunjukan teater bayang-bayang atau serupa wayang kulit. Akan tetapi, jika wayang kulit memiliki bayangan yang berwarna hitam saja, wayang motekar menggunakan teknik terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan warna-warni penuh.
g.       Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai figur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket).

3.      Teks tersebut dimasukkan dalam teks laporan hasil observasi karena ditulis berdasarkan hasil pengamatan atau observasi. Karena itulis berdasarkan hasil observasi maka isinya obyektif berdasar pada kenyataan dan obyek yang dilaporkan yaitu wayang dituliskan secara detail.